A. Sejarah dan Perkembangan
Dari
segi geografis, Romawi merupakan daerah yang strategi di kawasan laut tengah,
yang memungkinkan lahirnya perdagangan di daerah ini, saat akan berdagang
mereka menggunakan peta yang di gambarkan di gulungan kertas. Lembah pegunungan
Apenina merupakan lahan subur dan dan cocok dijadikan sebagai lahan pertanian.
Oleh karena itu, Bangsa Romawi hidup dari bercocok tanam menghasilkan gandum,
jagung, anggur, dll. Di pegunungan Alpenina juga ditemukan berbagai tambang
mineral.Karena letak Romawi yang di kelilingi Lautan dan gunung juga
menghindari serbuan dari bangsa lain.
Menurut mitos, Romawi kuno didirikan oleh 2 saudara keturunan Aenas dari Yunani
yaitu, Remmus dan Romulus pada abad 8 SM ditepi sungai tiber.
Peradaban Romawi Kuno Banyak mendapat pengaruh dari Yunani Kuno baik dalam
bidang seni, sastra, filsafat, maupun budaya, seperti tradisi Etruscan yang
seperti alfabet yang dipelajari dari peradaban yunani, kemudian bangsa roma
mengembangkannya menjadi alfabet yang dikenal sekarang.
Pada awalnya, Romawi dipimpin oleh
raja yang dibantu oleh senat. Ketika Republik Romawi pertama kali didirkan pada
500 SM, raja diganti oleh dua orang yang disebut konsul, sedangkan senat tetap
ada. Perempuan tidak diperbolehkan menjadi konsul. Kedua konsul memegang
kendali atas pasukan, behak menyatakan perang, menentukan jumlah pajak, dan
membuat hukum. Suatu keputusan harus disetujui oleh kedua konsul; jika salah
seorang mengatakan “veto” (aku tolak), maka keputusan tidak jadi dilaksanakan.
Konsul dibantu oleh senat sebagai dewan penasihat. Senat terdiri dari
keluarga-keluarga kaya di Romawi. Perempuan tidak diperbolehkan menjadi anggota
senat. Jabatan senator (anggota senat) merupakan jabatan seumur hidup.
Kebanyakan
konsul pada akhirnya bergabung dengan senat, dan kebanyakan senator memiliki
ayah atau kakek yang dulunya juga menjabat di senat. Para konsul sering
melaksanakan apa yang diusulkan oleh senat. Ada juga prefek di Romawi, mereka
bertugas mengurusi kota, beberapa mengadili kasus, beberapa yang lainnya
mengatur pasar atau pelabuhan. Selain itu, ada Tribunus, yaitu orang-orang di
senat yang mewakili rakyat miskin. Tribunus dipilih oleh Majelis.
Tribunus
berhak memveto keputusan senat yang berkenaan dengan rakyat miskin. Sementara
Majelis adalah kumpulan yang terdiri dari para pria dewasa dan merdeka di
Romawi. Mereka berhak memberikan suara jika dimintai oleh konsul, mislnya harus
pergi berperang atau tidak. Majelis juga memilih konsul, prefek, dan senator.
Namun Majelis sudah diatur sedemikian rupa sehingga orang kaya bisa lebih bnyak
memilih daripada orang miskin. Baik prefek, Tribunus, atau Majelis hanya boleh
diisi oleh laki-laki.
Setelah Romawi menaklukan berbagai daerah yang jauh dari kota Roma, mereka pun
menerapkan sistem provinsi. Setiap provinsi dipimpin oleh gubernur. Gubernur
memegang kendali atas pasukan di provinsinya. Gubernur biasanya berasal dari
kalangan jenderal. Menjelang tahun 50 SM, yakni masanya Julius Caesar (memimpin
di tahun 49 SM dan mati di tikam lima tahun kemudian), jendral-jenderal ini
mulai mengambil alih pemerintahan dan mengabaikan senat serta konsul. Mereka
bisa melakukannya karena memiliki pasukan. Augustus, pada 31 SM, adalah salah
satu jenderal ini. Dia berhasil mendirikan suatu sistem baru. Lembaga senat dan
jabatan konsul tetap disteruskan namun Augustus menjadikan dirinya memiliki
kekuasaan tertinggi sehingga Augustus bisa memveto keputusan senat yang tidak
dia sukai. Augustus juga memegang kendali atas pasukan sehingga dia bisa
menyingkirkan orang yang menghalangi jalannya. Sistem ini, yaitu Romawi
dipimpin oleh kaisar namun senat dan konsul tetap ada, terus berjalan selama
1500 tahun sampai akhirnya Romawi runtuh yang di akibatkan oleh korup, lemah dan
serangan dari perbatasan terutama inggris utara, jerman utara dan daerah yang
dekat dengan laut hitam.
B.
Sistem Kepercayaan
Ketika kerajaan Romawi berdiri,
kepercayaan masyarakat masih bersifat animisme.
Bangsa Romawi memuja beberapa roh seperti:
Bangsa Romawi memuja beberapa roh seperti:
- Vesta yaitu roh pengurus api
tungku
- Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga
- Penates yaitu roh penjaga lumbung
Peradaban Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa bangsa Yunani namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.
- Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga
- Penates yaitu roh penjaga lumbung
Peradaban Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa bangsa Yunani namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.
Mitologi
Romawi adalah kumpulan legenda Romawi tentang dewa-dewi Romawi yang berawal dan
tersebar melalui tradisi lisan. Mitologi ini memiliki persamaan dengan mitologi
Yunani, terutama mengenai mitologi tentang para dewa.
1. Hercules
Hercules
adalah tokoh dalam mitologi Romawi. Dalam mitologi Yunani dia dikenal sebagai
Herakles.
2. Pluto
Dalam mitologi Romawi,
Pluto adalah dewa dunia bawah. Dalam mitologi Yunani dia disebut Hades.
3. Yupiter
Dalam mitologi Romawi,
Jupiter atau Jove adalah raja para dewa, dan dewa langit dan petir. Dalam
mitologi Yunani dia dikenal sebagai Zeus. Ia dipanggil Iuppiter (atau
Diespiter) Optimus Maximus ( “Dewa Terbaik dan Terbesar”).
4. Venus
Venus adalah salah satu yang terkenal dalam sejarah mitologi Romawi. Dewi ini
diasosiasikan dengancinta dan kecantikan, identik dengan Aphrodite dan Etruscan
deity Turan dari mitologi Yunani.
5. Mars
Dalam mitologi Romawi adalah
dewa perang, putra dari Juno dan Jupiter,suami Bellona, dan kekasih Venus. Dia
adalah dewa militer yang utama dan disembah oleh legiun Romawi. Dalam mitologi
Yunani, Mars dikenal dengan nama Hermes.
6. Neptunus
Neptunus (bahasa Latin: Neptūnus)
adalah dewa air dan laut pada mitologi Romawi, saudara kandung Yupiter dan
Pluto. Ia serupa, tetapi tidak sama dengan dewa Poseidon dari Mitologi Yunani.
Setelah lahirnya agama kristen, ditanah Judea yang merupakan wilayah kekaisaran
Romawi maka agama yang baru ini mulai berkembang bahkan sampai di Roma sebagai
pusat pemerintahan. Penyebaran ke arah barat dilakukan oleh Petrus dan Paulus.
Penganut agama kristen semakin banyak terutama dari golongan budak (kaum
tertindas).
Para kaisar Romawi lalu memerintahkan pasukannya untuk menindas penganut agama kristen Karena ajaran agama kristen dapat menggoyahkan sendi-sendi kekuasaan kaisar. Ajaran tersebut adalah:
a. bersifat monotheisme sedangkan agama Romawi bersifat polytheisme,
b. menolak pendewaan kaisar,
c. menolak perbudakan, dan
d. menolak wajib militer dan berperang.
Pada masa Kaisar Nero berkuasa, Ia
tega membunuh ibunya sendiri, istrinya juga gurunya dan membakar kota Roma
serta menuduh bahwa orang kristenlah yang melakukan perbuatan itu sebagai
alasan untuk menganiaya mereka.
Berkaitan dengan kepercayaan itu
berkembanglah bangunan pemujaan terhadap dewa-dewi seperti gedung Pantheon
yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi. Setelah agama kristen ditetapkan sebagai
agama negara maka Roma kemudian menjadi pusat agama Roma Katolik dengan
pemimpinnya yang disebut Paus serta dibangun gereja yang megah dikenal sebagai
gereja Santo Petrus.
0 komentar:
Posting Komentar