Senin, 03 Juni 2013

AGAMA YUNANI KUNO

1.      Sejarah dan Perkembangan Yunani Kuno

Yunani Kuno merupakan peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6. Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di Eropa. Yunani terletak di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran. Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung. Tanah Yunani tidak seperti Mesopotamia, Huang Ho, ataupun Mesir yang subur. Yunani merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari Laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani. Yunani terletak di ujung Tenggara di Benua Eropa. Sebagian besar kepulauan di Laut Aegea dan Laut Ionia. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani.
Secara Geografis, Yunani terletak di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan tersebut wilayahnya juga meliputi pulau di Laut Aegeia. Batas-batas Yunani sekarang ini: Utara berbatasan dengan Albania, Macedonia, Bulgaria dan Turki, Timur adalah Laut Aegeia, Selatan adalah Laut Tengah, dan Barat adalah Laut Ionia. Sebagian besar wilayah Yunani bergunung-gunung sehingga antar wilayah terpisah antara satu dengan yang lain. Daerahnya 30% berupa daratan rendah yang terdapat di dekat laut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Sisanya berupa Jazirah yaitu Peloponesos dan Attica. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat. 
Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis atau Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya. Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur. Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani. Daerah koloni Yunani antara lain terdapat di Italia Selatan, Mesir, Palestina dan Asia Kecil (Turki sekarang). Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah.

A.    Awal Peradaban

Perkembangan peradaban Yunani kuno dimulai dari perkembangan peradaban mayarakat di Pulau Kreta. Pulau Kreta terletak di daerah perairan Laut Tengah bagian timur. Letaknya sangat strategis, sehingga menjadi pusat aktivitas di daerah perairan Laut Tengah bagian timur. Pulau Kreta merupakan daerah penghubung antara daerah-daerah pusat perdagangan di pulau Sicilia, Mesir, Pantai Levant, Bizantium dan Yunani. Sumber-sumber berita tentang sejarah kerajaan Kreta ini diperoleh antara lain dari syair-syair pujangga Homerus terutama dalam kitab Illyas dan Odyssea, cerita-cerita rakyat di Yunani yang lebih bersifat mitologi, hasil-hasil penggalian arkeologi yang menemukan sisa-sisa bangunan kota kuno seperti ibu kota Knossos.
Pulau Kreta terletak dipersimpangan jalan pelayaran antara Mesir dan Yunani, serta antara daerah-daerah Italia dan Punisia. Masyarakat pulau Kreta adalah Masyarakat maritim dengan kehidupan pokok berdagang dan berlayar di Laut Tengah. Masyarakat pulau Kreta telah mengenal bentuk tulisan yang disebut dengan tulisan Minos yang berasal dari nama seorang Raja besar, Raja Minos. Namun, tulisan Minos sampai sekarang belum berhasil dibaca sehingga sejarah kerajaan pulau Kreta belum terungkap dengan jelas. Kepercayaan masyarakat Kreta bersifat Polytheisme dan memuja kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi seagai pencipta malapetaka, tetapi berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah.
Pada abad ke-15 SM, kerajaan pulau Kreta mengalami keruntuhan karena mundurnya perdagangan, lepasnya daerah-daerah koloni, akibat bencana alam. Akan tetapi, sejak abad ke-15 SM (1500 SM) terjadi invasi dan gelombang penyerbuan bangsa- bangsa Indo-Jerman dari Asia tengah memasuki daerah Semenanjung Yunani dan akhirnya merebut Pulau Kreta.

B.     Periode Perkembangan Peradaban Yunani 

Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai berikut :

1.      Fase Pembentukan Negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
2.      Fase Ekspansi Negara-negara kota atau fase Kolonisasi Polis-polis Yunani. Ekspansi Polis-polis Yunani ke arah Barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya).
3.      Masa Kejayaan Polis-polis Yunani (600-400SM).
4.      Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.

2.      Ajaran dan Praktek Keagamaan
Agama Yunani meliputi kumpulan kepercayaan dan ritual yang dipraktikkan di Yunani Kuno baik dalam bentuk Agama umum yang populer maupun praktik kultus. Kelompok yang berbeda ini cukup beragam untuk disebut Agama-agama Yunani atau "kultus-kultus", meskipun kebanyakan memiliki kesamaan. Pengaruh Agama Yunani meluas pula sampai di luar Yunani. Banyak orang Yunani yang menyembah Dewa dan Dewi. Meskipun filsafat semacam Stoikisme dan beberapa bentuk Platonisme menggunakan bahasa yang nampaknya menunjukkan Dewa tunggal yang Transenden. Kota-kota yang berbeda kadang menyembah Dewa yang sama, kadang dengan julukan yang mencirikan mereka sesuai dengan keadaan lokal. Praktik keagamaan orang Yunani meluas sampai ke luar daratan utama Yunani, ke pesisir Ionia di Asia Kecil, ke Yunani Besar (Sisilia dan Italia selatan) dan ke koloni-kolon Yunani yang tersebar di Mediterania Barat, seperti misalnya di Massalia (Marseille). Agama Yunani dipengaruhi oleh kepercayaan dan kultus Etruska untuk kemudian membentuk banyak bagian dari agama Romawi Kuno.

Dewa Olimpus
Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (12 dewa) dalam mitologi Yunani adalah dewa-dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17 dewa-dewi yang dianggap 12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar.
Setiap dewa-dewi dalam mitologi Yunani memiliki setidaknya satu unsur yang dikuasai dan dilindunginya. Masing-masing unsur tersebut adalah:
1.      Zeus adalah Pemimpin/Raja para Dewa, Penguasa Olimpus, Dewa iklim, Dewa Petir, dan Cuaca.
2.      Hera, Istri Zeus, Ratu para Dewa, adalah Dewi Pelindung Pernikahan, Pengorbanan dan Kesetiaan.
3.      Poseidon adalah Dewa Laut, Gempa Bumi, dan Bapak Bangsa Kuda.
4.      Ares adalah Dewa Perang dan Pembantaian.
5.      Hermes adalah Dewa Penunjuk Jalan, Pelindung Para Petualang, Penggembala, dan Penghibur. Ia juga Utusan Dewa Zeus.
6.      Hefaistos adalah Dewa Api, Tukang Kayu, Penempa Besi dan Pengrajin Senjata.
7.      Afrodit adalah Dewi CintaSeks, dan Keindahan Fisik.
8.      Athena adalah Dewi Kebijaksanaan, Perang, Keindahan JiwaSeni, dan Pendidikan.
9.      Apollo adalah Dewa Matahari, CahayaMusik, Tarian, Obat-obatan, dan Pelindung Para Pemanah.
10.  Artemis adalah Dewi Bulan, Pelindung Hewan, Perburuan, Kesuburan, dan Kesucian. Merupakan Saudara Kembar Apollo.
11.  Demeter adalah Dewi Bunga, Tumbuh-tumbuhan, Makanan, Argraris, dan Pelindung Perkawinan.
12.  Hestia adalah Dewi Pelindung RumahKeluarga, dan Perapian.

0 komentar:

Posting Komentar