1. Sejarah dan Perkembangan Yunani Kuno
Yunani Kuno merupakan
peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode Yunani Arkais pada
abad ke-8 sampai ke-6. Yunani merupakan salah satu pusat peradaban
tertua di Eropa. Yunani terletak di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis
dalam pelayaran. Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya
tidak mendukung. Tanah Yunani tidak seperti Mesopotamia, Huang Ho, ataupun
Mesir yang subur. Yunani
merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa
jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang
curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani. Bangsa Yunani terbentuk
dari percampuran bangsa pendatang dari Laut
Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani. Yunani terletak di ujung
Tenggara di Benua Eropa. Sebagian
besar kepulauan di Laut Aegea dan Laut Ionia. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran
bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari
petani.
Secara Geografis, Yunani
terletak di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan tersebut
wilayahnya juga meliputi pulau di Laut Aegeia. Batas-batas Yunani sekarang ini:
Utara berbatasan dengan Albania, Macedonia, Bulgaria dan Turki, Timur adalah
Laut Aegeia, Selatan adalah Laut Tengah, dan Barat
adalah Laut Ionia. Sebagian besar wilayah Yunani bergunung-gunung sehingga
antar wilayah terpisah antara satu dengan yang lain. Daerahnya 30% berupa daratan rendah yang terdapat di dekat
laut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Sisanya berupa Jazirah yaitu
Peloponesos dan Attica. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak
terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat.
Lembah-lembah dan daratan rendah yang
terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami,
dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis
atau Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri
dan daerah-daerah sekitarnya. Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya
kurang subur. Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta
anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut Colonus)
meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani. Daerah
koloni Yunani antara lain terdapat di Italia Selatan, Mesir, Palestina dan Asia
Kecil (Turki sekarang). Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga
mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena
letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah.
A.
Awal Peradaban
Perkembangan peradaban
Yunani kuno dimulai dari perkembangan peradaban mayarakat di Pulau Kreta. Pulau Kreta terletak di daerah perairan Laut Tengah bagian timur. Letaknya sangat strategis,
sehingga menjadi pusat aktivitas di daerah
perairan Laut Tengah bagian timur. Pulau Kreta merupakan
daerah penghubung antara daerah-daerah pusat perdagangan di pulau Sicilia, Mesir, Pantai Levant, Bizantium
dan Yunani. Sumber-sumber berita tentang sejarah
kerajaan Kreta ini diperoleh antara lain dari syair-syair pujangga Homerus
terutama dalam kitab Illyas dan Odyssea, cerita-cerita rakyat di Yunani yang
lebih bersifat mitologi, hasil-hasil penggalian arkeologi yang menemukan
sisa-sisa bangunan kota kuno seperti ibu kota Knossos.
Pulau Kreta terletak dipersimpangan jalan
pelayaran antara Mesir dan Yunani, serta antara daerah-daerah Italia dan
Punisia. Masyarakat pulau Kreta adalah Masyarakat maritim dengan kehidupan pokok
berdagang dan berlayar di Laut Tengah. Masyarakat pulau Kreta telah mengenal
bentuk tulisan yang disebut dengan tulisan Minos yang berasal
dari nama seorang Raja besar, Raja
Minos. Namun, tulisan Minos sampai
sekarang belum berhasil dibaca sehingga sejarah kerajaan pulau Kreta belum
terungkap dengan jelas. Kepercayaan masyarakat Kreta bersifat Polytheisme dan
memuja kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi seagai pencipta malapetaka,
tetapi berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah.
Pada abad ke-15 SM,
kerajaan pulau Kreta mengalami keruntuhan karena mundurnya perdagangan,
lepasnya daerah-daerah koloni, akibat bencana alam. Akan
tetapi, sejak abad ke-15 SM (1500 SM) terjadi invasi dan gelombang penyerbuan
bangsa- bangsa Indo-Jerman dari Asia tengah memasuki daerah Semenanjung Yunani
dan akhirnya merebut Pulau Kreta.
B.
Periode Perkembangan Peradaban Yunani
Secara umum perkembangan
Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai berikut :
1.
Fase Pembentukan Negara-negara
kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
2.
Fase Ekspansi Negara-negara
kota atau fase Kolonisasi Polis-polis Yunani. Ekspansi Polis-polis Yunani ke
arah Barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia
Kecil (Troya).
3.
Masa Kejayaan Polis-polis
Yunani (600-400SM).
4.
Masa Keruntuhan Yunani
(400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu
sendiri.
2.
Ajaran dan Praktek
Keagamaan
Agama
Yunani meliputi kumpulan kepercayaan dan ritual yang
dipraktikkan di Yunani Kuno baik dalam bentuk Agama umum yang populer
maupun praktik
kultus.
Kelompok yang berbeda ini cukup beragam untuk disebut Agama-agama Yunani atau "kultus-kultus", meskipun
kebanyakan memiliki kesamaan. Pengaruh Agama Yunani meluas pula sampai di luar
Yunani. Banyak orang Yunani yang menyembah Dewa dan Dewi. Meskipun filsafat
semacam Stoikisme dan beberapa bentuk Platonisme menggunakan bahasa yang
nampaknya menunjukkan Dewa tunggal yang Transenden. Kota-kota yang berbeda
kadang menyembah Dewa yang sama, kadang dengan julukan yang mencirikan mereka sesuai dengan keadaan
lokal. Praktik keagamaan orang Yunani meluas sampai ke luar daratan utama
Yunani, ke pesisir Ionia di Asia Kecil, ke Yunani Besar (Sisilia dan Italia selatan) dan ke koloni-kolon Yunani yang
tersebar di Mediterania Barat, seperti misalnya di Massalia (Marseille). Agama Yunani dipengaruhi oleh kepercayaan dan kultus Etruska untuk kemudian membentuk banyak bagian dari agama Romawi Kuno.
Dewa Olimpus
Dewa
Olimpus juga dikenal dengan
sebutan Dodekatheon (12 dewa) dalam mitologi
Yunani adalah dewa-dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17 dewa-dewi yang dianggap
12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar.
Setiap dewa-dewi dalam mitologi Yunani memiliki
setidaknya satu unsur yang dikuasai dan dilindunginya. Masing-masing unsur
tersebut adalah:
5.
Hermes adalah Dewa Penunjuk
Jalan, Pelindung Para Petualang, Penggembala, dan Penghibur. Ia juga Utusan
Dewa Zeus.
0 komentar:
Posting Komentar